penjaskes kelas XI IPA semester 1 dan 2
PELAJARAN PENJASKES : BOLA BASKET
1.FORMASI
Formasi adalah susunan dan posisi pemain.
a.guard (point guard atau playmaker) adalah seorang
pemain yang bertugas mengorganisasi pemain dalam regunya. Berperan sebagai
penenmbak jarak jauh dan pengumpan serta mengatur irama permainan regunya.
b.forward adalah pemain yang memiliki jangkauan paling
luas diantara pemain lainnya dalam regunya, tugasnya mempertahankan jaring dari
serangan lawan danberupaya membantu proses terjadinya tembakan ke jaring
lawannya.
c.center adalah pemain yang bertugas untuk memasukkan
bla ke jarinag lawan sebanyak-banyakya, baik tembakan langsung ataupun bola
rebounds.
2.BENTUK
Bentuk permainan bola basket ada 2yaitu bentuk
penyerangan dan bentuk prtahanan. Bentuk penyerangan ada 3 :
-
Bentuk serangan
bebas akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan teknik yang baik serta ditunjang
oleh fisik yang prima tiappemain.
-
Bentuk serangan
kilat adalah menyerang dengan cepat sebelum pihak lawan kembali dan mengatur
pertahanannya dengan baik.
-
Bentuk serangan
berpola adalah meengatur pembagian tugas pemain dan posisi penyerangan toiap
pemain. 3. STRATEGI
adalah suatu rencana yang dibuat sebelum pertandingan dimulai. Strategi dirancang berdasarkan analisi dari kelebihan dan kekurangan tim sendiri maupun tim lawan baik secara individual maupun team.
adalah suatu rencana yang dibuat sebelum pertandingan dimulai. Strategi dirancang berdasarkan analisi dari kelebihan dan kekurangan tim sendiri maupun tim lawan baik secara individual maupun team.
Sumber: buku MODUL PENJASORKES
SEMESTER 2
LEMPAR LEMBING
Lempar
lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik,
prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada beberapa teknik
dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu : cara
memegang
lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa awalan, dan lempar lembing
dengan awalan. Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya
800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan
panjang 2,30 m.
Teknik dalam lempar lembing. yang pertama,
yaitu:
Cara
Memegang:
1. Cara Finlandia
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan
dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari
tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang
(dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari
pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu
menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan
pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah
dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada
saat melempar (Syarifuddin, 1992).
2. Cara Amerika
Pertama lembing diletakkan pada telapak
tangan, dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan.
Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian
belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari
pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga
jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan
menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari
telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada
saat melempar (Syarifuddin, 1992).
3.
cara menjepit
caranya hanya
menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk,
sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
Peraturan lomba lempar lembing
a. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata
lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing
Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m
sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan
untuk putrid : 600 gram
b. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
c. Lemparan sah bila lembing menancap atau
menggores ke tanah
d. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar
menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
Cara membawa lembing
Cara mengambil awalan pada lempar
lembing sangat erat kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu
perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing
1. Membawa lembing diatas pundak
Lembing dipegang di atas pundak di samping
kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk
menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan
gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.
2. Membawa lembing Di bawah
Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan
kanan lurus ke bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju
serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.
3. Membawa lembing di depan dada
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan
ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
Awalan
Dalam
lempar lembing ada dua macam awalan yang sering digunakan, yaitu : awalan
silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step). Lempar lembing yang
mempergunakan awalan silang (sross-step) lebih dikenal dengan lempar lembing
gaya silang, sedangkan lempar lembing yang mempergunakan awalan jingkat
(hop-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya jingkat (Adisasmita, 1986).
Gerakan
Melempar
Saat
kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan benar-benar jauh condong ke
belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan. Pada saat ini lengan yang
membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke bawah, mata lembing dan
pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan kiri tetap rileks. Saat inilah
terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah lembing ditarik melaui
pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan ditinggikan dan dengan
secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya lembing
dengan hentakan pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir
(Adisasmita, 1986)
Sikap Badan Setelah Melempar
Dengan
lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara otomatis keseimbangan atau yang
lebih dikenal dengan titik berat badan akan menjadi labil dan hilang. Hal ini
disebabkan kekuatan yang yang dikeluarkan untuk melempar dimulai dari kaki
sampai kepergelangan tangan yang diawali kecepatan lari . sehingga secara
ototomatis kaki yang menjadi tumpuan untuk titik berat badan tidak bias menahan
badan yang terdorong ke depan untuk itu, agar keseimbangan dapat terjaga dan
dikembalikan secara baik, maka pada saat tubuh condong kedepan, tangan yang
melempar lembing turun dari hasil pecutan yang dilakukan.
Persyaratan
Suatu Lemparan Yang Syah
- Lembing harus di pegang pada bagian
pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari
lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox
tidaklah di izinkan untuk dipakai.
- Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing
tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
- Pelempar pada waktu membuat awalan lempar
tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
- Lemparan tidak syah bila si pelempar
menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis
perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau
menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
- Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai
lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar
tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
Sumber: http://ws-or.blogspot.com/2011/04/lempar-lembing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar