bahasa indonesia kelas XI IPA semester 1 dan 2
SEMESTER 1
BAHASA INDONESIA :
Menentukan paragraph induktif dan deduktif
Menentukan paragraph induktif dan deduktif
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang
dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada
kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri
Paragraf Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu
menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik
kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat
di akhir paragraf
Jenis Paragraf
Induktif :
- Generalisasi
- Analogi
- Klasifikasi
- Perbandingan
- Sebab akibat
Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata
induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum berarti ‘membawa
ke; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti ‘membawa ke; memasukkan
ke dalam’. Lebih lanjut istilah induksi dijelaskan sebagai metode pemikiran
yang bertolak dari hal khusus untuk menentukan hukum atau simpulan. Karena
pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa
hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf induktif itu
dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
Contoh paragraph induktif :
Setiap hari Abo selalu
pulang malam. Sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar
pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi dengan
gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah didalam pikirannya. Maka dari itu sangart
wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.
PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat
utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas
sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul
dengan penjelasan umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata deduksi
yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum berarti ‘menuntun ke
bawah; menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’. Paragraf
deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum,
kemudian diturunkan atau dikembangkan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan
yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa
penjelasan, rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu
dikembangkan dari pernyataan umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan
khusus, dapatlah dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari
umum ke khusus.
Contoh Paragraf
Deduktif
Plastik mengepung kehidupan kita. Limbah plastik
tergolong sampah yang sulit terurai secara alamiah. Kondisi ini mengundang
reaksi karena rongsokan plastik merupakan krisis sampah padat. Cara
mengatasinya adalah daur ulang, karena dianggap jalan yang paling aman.
Masalahnya bagaimana meningkatkan teknologi daur ulang sehingga dapat
dihasilkan bahan baku plastik yang kualitasnya bagus.Sumber: buku LKS PR
SEMESTER 2
CERPEN
Cerita pendek
atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan short story, merupakan satu karya
sastra yang sering kita jumpai di berbagai media massa. Namun demikian apa
sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu, banyak yang masih
memahaminya.
Ciri-ciri cerpen:
-
Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali
duduk"/15-30 menit.)
-
Besifat Fiksi.
-
Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
-
Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
-
Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
§ Unsur- unsur intrinsik cerpen (alur,
latar dan penokohan)
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.
Peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain secara
runtut sehingga terjalin suatu cerita yang bulat.
Jenis-jenis alur
sebagai berikut :
a. Alur maju atau progresif Alur maju merupakan
alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa secara kronologis. Dalam alur ini
cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian.
b. Alur sorot balik
atau regresif Alur sorot balik merupakan alur yang menceritakan
peristiwa-peristiwa secara terbalik. Dalam alur ini cerita tidak dimulai dari
tahap pengantar. Namun cerita dapat dimulai dari tahap penampilan masalah,
puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur sorot balik
disebut juga alur flashback.
c. Alur campuran
Alur campuran
merupakan perpaduan dari alur maju dan sorot balik.
Penokohan
Penokohan disebut juga
perwatakan atau karaterisasi. Perwatakan dalam cerpen adalah
pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin
pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Latar
Latar merupakan
keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa atau cerita.
Latar berhubungan erat dengan pelaku (tokoh) dalam suatu peristiwa. Adapun
jenis-jenis latar seperti di bawah ini :
a. Latar Waktu
Latar waktu adalah
keterangan tentang kapan peristiwa dalam cerpentersebut terjadi. Misalnya, pagi
hari, siang hari, atau malam hari.
b. Latar Tempat
(ruang)
Latar tempat menunjukkan
keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misalnya,
di rumah, di kamar, di dalam bus, di halaman, atau di Jakarta.
c. Latar Suasana
Latar suasana
menggambarkan suasana peristiwa yang terjadi. Misalnya, suasana gembira, sedih,
atau romantis.
Tema
Tema merupakan gagasan
pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah cerpen. Tema yang biasa diangkat
dalam cerpen meliputi masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan,
kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan dan lai sebagainya.
Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya (termasuk cerpen). Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat selalu berhubungan dengan tema.
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya (termasuk cerpen). Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat selalu berhubungan dengan tema.
Nilai-nilai
dalam cerpen :
1.
Nilai moral
Nilai moral (nilai etik) adalah
nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran; nilai yang
berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar dan salah yang
dianut oleh golongan atau masyarakat.
2.
Nilai sosial
Nilai sosial adalah hal yang
berkaitan dengan norma kehidupan masyarakat seperti menolong sesama, saling
memberi dan sikap tenggang rasa.
3. Nilai keagamaan
Nilai keagamaan adalah konsep
mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa
masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan
pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.
4.
Nilai budaya
Nilai budaya adalah hal hal yang
berkaitan dengan norma kehidupan manusia yang berhubungan dengan kebudayaan
Sumber: http://dekyseptiandaris.blogspot.com/2012/06/materi-cerpen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar